Rabu, 14 Agustus 2024

Akhirnya. BPKH Bekerjasama Pemkab Sukabumi Resmikan Kampung Haji Sekaligus Serah Terima Huntap Kepada Warga Nyalindung.

Akhirnya. BPKH Bekerjasama Pemkab Sukabumi Resmikan Kampung Haji Sekaligus Serah Terima Huntap Kepada Warga Nyalindung.




Sukabumi
Akhirnya Kampung Haji BPKH yang berlokasi di Desa Kertaangsana Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi diresmikan oleh Pemkab Sukabumi yang berkolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan DT Peduli. Rabu (14/08/2024). 

Kampung ini telah didambakan oleh para penyintas bencana pergerakan tanah di Kampung Gunung Batu Desa Kertaangsana Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi sejak 5 tahun lalu untuk dijadikan tempat relokasi. 

Kepala Badan Pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Fadlul Imansyah mengatakan, terdapat 129 unit rumah yang menjadi hunian tetap di Kampung Haji BPKH bagi para penyintas pergerakan tanah.

"Kami melakukan distribusi kemaslahatan melalui pembangunan ini dengan tujuan agar mereka dapat kembali melakukan aktivitas setiap hari. Dan tentu saja dari sisi nilai saat ini yang kita bangun dari 5 hektare tanah yang disediakan oleh Pemda kabupaten Sukabumi terdapat 5 hektare yang dijadikan sebagai dasar Kampung Haji BPKH ini," Ucap Fadlul kepada awak media usai melakukan peresmian, Rabu (14/08).

Sesuai namanya, di Kampung Haji juga terdapat miniatur dari Ka'bah, miniatur Shofa-Marwah, miniatur jamratul, miniatur sumur zam-zam. 

"Ini adalah kali ketiga BPKH melakukan pembangunan kampung haji jadi yang pertama ada di Donggala dan Siji Sulawesi Tengah itu dibangun di tahun 2018," tambahnya. 

"Kami berharap dengan pembangunan kampung haji BPKH ini akan menjadi berkah bagi khususnya penghuni yang direlokasikan sehingga mereka paling tidak bisa memberikan kehidupan bagi keluarganya juga secara psikologi bisa teralihkan dan recovery dari bencana (pergerakan tanah) yang telah terjadi pada mereka pada tahun 2019," Ujarnya. 



Fadlul menjelaskan , untuk pembangunan Kampung Haji di seluruh Indonesia berasal dari distribusi kemaslahatan dari dana abadi umat yang dikelola BPKH sebesar Rp3,7 triliun.

"Kami pastikan hingga saat ini setiap distribusi kemaslahatan tidak menggunakan dana setoran awal haji yaitu hanya menggunakan dana abadi umat dan itu pun tidak menggunakan pokok dari dana abadi umat tapi menggunakan hasil atau nilai manfaat dari pengelolaan keuangan haji di dana abadi umat," ujarnya. 

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman mengatakan, Kampung Haji ini rencananya juga akan dijadikan sebagai tempat wisata edukasi dan religi. Sebab di kampung ini bisa menjadi tempat untuk melaksanakan manasik haji atau umroh. 

"Anak-anak TK yang latihan manasik bisa dilaksanakan di sini tinggal mengelola sebetulnya masyarakat di sini terus ditambah juga bagaimana pemberdayaan," tuturnya. 

Nantinya, pemerintah akan melibatkan masyarakat setempat untuk mengelola dan merawat fasilitas di Kampung Haji ini.  

"Saya menginginkan di sini masyarakat ada pengelolanya setelah misal ada pengelola. Mereka misal ada tamu kerjasama, nanti saya akan tugaskan  camat dan Dinas Pariwisata ada tamu dijadwal misalnya TK mau ke sini sekolah, edukasi misalnya bisa bawa anak-anak sama gurunya makan disini. Itu kan bisa meningkat

"Warga yang masak misalnya. Gimananya silahkan masyarakat yang ngatur. Misalnya rumput jangan diinjak, ada nyemprot siapa. Itu harus ada bergantian terus tumbuh subur," tambahnya.



Masih kata Ade Kampung Haji BPKH saat ini berada di lahan milik Pemerintah Kabupaten Sukabumi. Pemkab juga akan segera menyelesaikan pembangunan fasilitas umum dan fasilitas sosial di Kampung Haji ini.

"Jalan sini ya ini sudah mulai tender dari Dinas Perkim sudah mulai Insyaallah kita kan mungkin sesuaikan keuangannya tahun sekarang target kemarin adalah Rp5 miliar tapi untuk di sini sengaja. Untuk pembangunan infrastruktur harus lihat jalannya harus rapih makanya saya menginginkan ini jadi kampung haji wisata nantinya," terangnya

Sementara itu, Penerima Hunian Tetap, Andi Irawan, mengaku nyaman di tempat ini. Apalagi setelah sekian lama menunggu kepastian mendapatkan hunian tetap pasca bencana pergerakan tanah yang terjadi pada 2019 lalu.

Untuk tinggal nyaman dan jauh dari rasa takut (terkena bencana pergerakan tanah)," ujarnya. 

Atas dasar itu pula, dirinya berterima kasih kepada para pihak. Terutama yang telah membangunkan bangunan tersebut. 

"Saya sangat berterima kasih. Sebab, ditempatkan di tempat yang sangat laik," ucapnya.

Prima RK

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2023 INFONEWS WEB | Amanah Aspirasi Rakyat | All Right Reserved